Impian warga di kota penyangga Jakarta untuk terhubung dengan jaringan Moda Raya Terpadu (MRT) semakin mendekati kenyataan. PT MRT Jakarta (Perseroda) mengonfirmasi rencana besar perluasan jaringan hingga ke Balaraja di Kabupaten Tangerang dan Serpong di Tangerang Selatan, sebuah langkah strategis untuk mengurai kemacetan dan mengintegrasikan transportasi di kawasan Jabodetabek.
Rencana paling konkret saat ini adalah pembangunan rute yang akan menghubungkan Jakarta dengan Balaraja. Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan masif MRT Koridor Timur-Barat (Cikarang-Balaraja) yang telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Fase II Lintas Barat yang membentang di wilayah Banten ditargetkan akan rampung pada tahun 2032. Jalur ini akan dilayani oleh 14 stasiun yang telah ditetapkan, yaitu:
- Balaraja
- Cibadak
- Pasir Gadung
- Otonom
- Bunder
- Kadu
- Bencongan
- Danau Ranau
- Kelapa Dua
- Kebon Nanas
- Panunggangan
- Kunciran
- Hasyim Asy’ari
- Karang Tengah
Di sisi lain, rencana perpanjangan jalur MRT menuju Serpong, Tangerang Selatan, masih berada dalam tahap awal. Rute ini direncanakan sebagai kelanjutan dari jalur eksisting yang berakhir di Stasiun Lebak Bulus.
Saat ini, MRT Jakarta bersama mitra swasta, Sinarmas Land, tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan trase atau jalur terbaik. Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa ada dua opsi utama yang sedang dipertimbangkan secara mendalam.
“Ada dua opsi trase yang sedang kami kaji untuk perpanjangan ke Tangerang Selatan,” ujarnya. Opsi pertama adalah rute yang melewati kawasan Pondok Cabe dan Ciputat. Sementara itu, opsi kedua akan menyisir koridor Pondok Aren, Bintaro, hingga akhirnya mencapai Serpong.
Karena masih dalam tahap studi, pihak MRT Jakarta belum dapat mempublikasikan rute mana yang akan dipilih. Keputusan akhir akan sangat bergantung pada hasil kajian teknis, finansial, dan dampak lingkungan dari kedua opsi tersebut.
Langkah perluasan jaringan MRT ke kota-kota satelit ini dipandang sebagai solusi fundamental untuk mengatasi tantangan mobilitas yang semakin kompleks di kawasan megapolitan Jakarta. Dengan adanya kepastian rute menuju Balaraja dan pengkajian serius untuk koridor Serpong, harapan akan transportasi publik yang modern, cepat, dan andal bagi jutaan komuter Tangerang kini selangkah lebih maju.